Tanah yang asam dinetralkan sebulan sebelum tanam.
Bila pH kurang dari 6, dosis kapurnya sekitar 1-2 ton/ha.
Jumlah bibit yang diperlukan dipengaruhi oleh ber- bagai faktor, antara lain: * pola tanam jarak tanam * permukaan lahan ukuran umbi bibit Kebutuhan umbi bibit untuk bawang putih apabila jarak tanam 20 x 20 em jumlah kebutuhan bibit antara 200.000- 250.000 siung/200 kg siung, jarak tanam 20 x 15 cm jumlah kebutuhan bibit antara 240.000-300.000 siung/sekitar 240 kg slung, dan untuk jarak tanam 20 x 10 em jumlah kebutuhan bibitnya adalah antara 400,.000-500,000sung/ uekitar 400 kg siung, Jumlah bibit akan menentukan int volume produksi b.
Pembukaan Lahan Lahan yang akan ditanami apabila bekas panen pada sawah masih ada maka perlu dibersihkan.
Apabila lahan yang hendak dilanami bukan bekas sawah, lanals harus dibajak/dicangkul hingga benar-benar gembur.
Setelah itu lahan dibiarkan selama kurang lebih 1 minggu sampai s bongkahan lanah tersebut merjadi kering, selanjutnya nge bongkahan tanah tersebut dihancurkan dan diratakan a lalu dibiarkan lagi, beberapa hari kemudian dilakukan n alagi pembajakan untuk yang kedua kalinya.
Dengan cara ueperti inl bongkahan tanah akan hancur lebih halus lagi.
Tanah galian ternebut diletakkan di samping kiridan kanan saluran, selanjutnya dibuat menjadi bedengan-bedengan.
Lebar bedengan biasanya 80 cm dengan panjang 300 cnm dan tinggi 40 cm.
Tinggi bedengan dibuat berdasarkan keadaan tanah lokasÃ.
Kalau tanahnya agak berat, be- dengan perlu sedikit ditinggikan.
Apabila tanahnya ber- n pasir, bedengan tidak perlu terlalu tinggi. d.
Pengapuran Keasaman tanah yang ideal untuk budidaya bawang putih berkisar antara pH 6-6,8.
Jika keasaman tanah masih normal, pH nya berkisar 5,5-7,5, belum merupakan masalah.
Yang menjadi masalah adalah apabila ke- asaman tinggi.
pH nya rendah.
Untuk menurunkan tingkat keasaman tanah, menaikkan pH, perlu dilakukan pengapuran.
Waktu pemberian kapur yang baik adalah pada saat akhir musim kemarau menjelang musim hujan.
Pem- berian kapur ke dalam tanah dilakukan 2-4 minggu sebelum tanaman ditanam.
Selain itu, faktor cuaca juga perlu diperhatikan pada saat pemberian kapur.
Lahan yang akan dikapur harus dibersihkan dari rumput pengganggu (gulma).
Setelah bersih, tanah di- cangkul secara keseluruhan.
Apabila lahan cukup luas sebaiknya dibagi menjadi beberapa petak untuk mempermudah pemberian ka pur dan agar kapur yang di kan merata ke seluruh lahan.
Pemberian kapur di beri akukan dengan cara ditabur, seperti memupuk padi.
Setelah ditaburi kapur secara merata, lanah dieangkul lagi agar kapur bercampur denigan tanah dan cepat be reaksi.
P'engapuran dilakukan secara bertahap agar kondisi lahan tidak rusak Adapun kebutuhan Dolomit untuk menetralkan tanah adalah sebagai berikut: pH tanah 4,0 10,24 ton/ha.
e pH tanah 4,5-7,87 ton/ha.
pH tanah 5,0 5,49 ton/ha.
epH tanah 5,5 3,12 ton/ha.
pH tanah 6,0 0,75 ton/ha.
e.
Pemasangan Pupuk Dasar (Preplant) Pupuk dasar yang digunakan adalah pupuk kandang, Urea, TSP dan ZK.
Pupuk kandang di berikan sebanyak 20 ton /ha.
Pemberian pupuk dasar tidak perlu terlalu dalam, cukup disebarkan di atas bedengan kemudian di- campur dengan tanah atau dibenamkan ke dalam larikan yang dibuat disamping barisan tanaman.
f.
Pemberian Jerami Sebagai Mulsa Untuk mempertahankan kondisi tanah setelah pena haman, bedengan ditutup dengan jerami secara merata.
Bila pH kurang dari 6, dosis kapurnya sekitar 1-2 ton/ha.
Jumlah bibit yang diperlukan dipengaruhi oleh ber- bagai faktor, antara lain: * pola tanam jarak tanam * permukaan lahan ukuran umbi bibit Kebutuhan umbi bibit untuk bawang putih apabila jarak tanam 20 x 20 em jumlah kebutuhan bibit antara 200.000- 250.000 siung/200 kg siung, jarak tanam 20 x 15 cm jumlah kebutuhan bibit antara 240.000-300.000 siung/sekitar 240 kg slung, dan untuk jarak tanam 20 x 10 em jumlah kebutuhan bibitnya adalah antara 400,.000-500,000sung/ uekitar 400 kg siung, Jumlah bibit akan menentukan int volume produksi b.
Pembukaan Lahan Lahan yang akan ditanami apabila bekas panen pada sawah masih ada maka perlu dibersihkan.
Apabila lahan yang hendak dilanami bukan bekas sawah, lanals harus dibajak/dicangkul hingga benar-benar gembur.
Setelah itu lahan dibiarkan selama kurang lebih 1 minggu sampai s bongkahan lanah tersebut merjadi kering, selanjutnya nge bongkahan tanah tersebut dihancurkan dan diratakan a lalu dibiarkan lagi, beberapa hari kemudian dilakukan n alagi pembajakan untuk yang kedua kalinya.
Dengan cara ueperti inl bongkahan tanah akan hancur lebih halus lagi.
Pupuk kandang di berikan sebanyak 20 ton /ha
Pembentukan Bedengan Pembuatan bedengan mula-mula dlakukan dengan meng- gali tanah untuk saluran selebar dan sedalam t 40 cm.Tanah galian ternebut diletakkan di samping kiridan kanan saluran, selanjutnya dibuat menjadi bedengan-bedengan.
Lebar bedengan biasanya 80 cm dengan panjang 300 cnm dan tinggi 40 cm.
Tinggi bedengan dibuat berdasarkan keadaan tanah lokasÃ.
Kalau tanahnya agak berat, be- dengan perlu sedikit ditinggikan.
Apabila tanahnya ber- n pasir, bedengan tidak perlu terlalu tinggi. d.
Pengapuran Keasaman tanah yang ideal untuk budidaya bawang putih berkisar antara pH 6-6,8.
Jika keasaman tanah masih normal, pH nya berkisar 5,5-7,5, belum merupakan masalah.
Yang menjadi masalah adalah apabila ke- asaman tinggi.
pH nya rendah.
Untuk menurunkan tingkat keasaman tanah, menaikkan pH, perlu dilakukan pengapuran.
Waktu pemberian kapur yang baik adalah pada saat akhir musim kemarau menjelang musim hujan.
Pem- berian kapur ke dalam tanah dilakukan 2-4 minggu sebelum tanaman ditanam.
Selain itu, faktor cuaca juga perlu diperhatikan pada saat pemberian kapur.
Lahan yang akan dikapur harus dibersihkan dari rumput pengganggu (gulma).
Setelah bersih, tanah di- cangkul secara keseluruhan.
Apabila lahan cukup luas sebaiknya dibagi menjadi beberapa petak untuk mempermudah pemberian ka pur dan agar kapur yang di kan merata ke seluruh lahan.
Pemberian kapur di beri akukan dengan cara ditabur, seperti memupuk padi.
Setelah ditaburi kapur secara merata, lanah dieangkul lagi agar kapur bercampur denigan tanah dan cepat be reaksi.
Pupuk kandang di berikan sebanyak 20 ton /ha
Selanjutnya, tanah dibilarkan selama 2-3 minggu lalu diolah lagi untuk ditanaml.P'engapuran dilakukan secara bertahap agar kondisi lahan tidak rusak Adapun kebutuhan Dolomit untuk menetralkan tanah adalah sebagai berikut: pH tanah 4,0 10,24 ton/ha.
e pH tanah 4,5-7,87 ton/ha.
pH tanah 5,0 5,49 ton/ha.
epH tanah 5,5 3,12 ton/ha.
pH tanah 6,0 0,75 ton/ha.
e.
Pemasangan Pupuk Dasar (Preplant) Pupuk dasar yang digunakan adalah pupuk kandang, Urea, TSP dan ZK.
Pupuk kandang di berikan sebanyak 20 ton /ha.
Pemberian pupuk dasar tidak perlu terlalu dalam, cukup disebarkan di atas bedengan kemudian di- campur dengan tanah atau dibenamkan ke dalam larikan yang dibuat disamping barisan tanaman.
f.
Pemberian Jerami Sebagai Mulsa Untuk mempertahankan kondisi tanah setelah pena haman, bedengan ditutup dengan jerami secara merata.
Comments
Post a Comment